Thursday, February 2, 2017

Air mata cinta dan Kesombongan

AIR MATA CINTA DAN KESOMBONGAN


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/02/air-mata-cinta-dan-kesombongan.html


Cewek: Mas, saya mau ngomong sesuatu.
Cowok: ya, silahkan meu ngomong apa?
Cewek: Mantan aku datang padaku, dia minta balikan..!
cowok: Hah? Lalu apakah kau masih mencintainya?
cewek: Entahlah, tapi dia datang lebih dulu darimu mas. Menurut mas, apa yang harus aku lakukan mas?
cowok: Kalau kau masih sayang dan cinta sama dia, pergilah padanya!
cewek: Mas tidak cemburu? Mas tidak marah?
cowok: (menunduk dengan suara lemah) buat apa aku marah, mungkin dia bisa menjaga kamu lebih baik dariku. Aku tahu, kalau memang benar kau mencintaiku, tak akan mungkin kau tega berpaling dariku.(setetes air mata pun jatuh membasahi pipi).
cewek: (terdiam, terpaku dengan kata-kata kekasihnya) Mas. Dengarkan aku, pandanglah aku...! Aku tak inginkan, aku berjanji akan menjaga cinta kita berdua, aku tak akan pernah meninggalkanmu demi laki-laki lain. Lalu menyeka air mata kekasihnya.

Janganlah menguji tahap kecemburuan seorang lelaki, karena cemburunya akan terpendam hingga meneteskan air mata. Air mata bagi lelaki sangatlah berarti, lelaki akan terasa mati jika hatinya dilukai dan tak dihargai.

Kisah dibawah ini, mengisahkan seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput "tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga anda begitu membenci saya?"

Siput berkata "kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat kesana kemari, tapi saya mesti bawa cangkang yang berat ini, merangkak ditanah, jadi saya merasa sangat sedih."

Kata menjawab "setiap kehidupan memiliki penderitaan masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (kami)."

Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badanya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.

Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandinhkan dengan orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan. Lebih baik pikirkanlah apa yang kita miliki. Hal tersebut akan membawa lebih banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri.

Caranya jangan sombong. Ada seorang filsuf yang menaiki sebuah perahu kecil ke suatu tempat. Karena merasa bosan dalam perahu, kemudian dia pun mencari pelaut untuk berdiskusi.

Filsuf menanyakan kepada pelaut itu "apakah anda mengerti filosofi?"
"Tidak mengerti." Jawab pelaut.
"Wah sayang sekali, anda telah kehilangan setengah dari seluruh kehidupan anda."
Filsuf bertanya lagi "apakah anda mengerti matematika?"
"Tidak mengerti juga," jawab pelaut tersebut.

Filsuf itu, menggelengkan kepalanya seraya berkata "sayang sekali, bahkan anda tidak mengerti akan matematika. Berarti anda telah kehilangan lagi setengah dari kehidupan anda."

Tiba-tiba ada ombak besar, membuat perahu tersebut terombang-ambing. Ada beberapa tempat telah kemasukan air. Perahu tersebut akan tenggelam, filsuf tersebut ketakutan. Seketika, pelaut pun bertanya pada filsuf.
"Tuan, apakah anda bisa berenang?"

Filsuf dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata "saya tidak bisa, cepat tolong saya." Pelaut menertawakan dan berkata "berenang anda tidak bisa, apa arti dari kehidupan anda? Berarti anda akan kehilangan seluruh kehidupan anda."

Terimakasih telah membaca kisah renungan air mata cinta dan kesombongan

Baca juga yang lainnya ya. 

Tuesday, January 31, 2017

semangat hidup dibalik jendela rumah sakit


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/semangat-hidup-dibalik-jendela-rumah.html


Dua orang pria, kedunya menderita sakit keras, sedang dirawat dirumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengaharuskannya duduk ditempat tidur selama satu jam di setiap sore mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan tempat tidurnya berada tepat disisi jendela satu-satunya yang ada dikamar itu. Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus diatas punggungnya. Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ke tentaraan dan tempat-tempat mereka yang pernah mereka kungjungi saat liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan apa tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya kegiatan dan warna-warna indah yang ada diluar sana.

"Diluar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. beberapa pasangan berjalan  bergandengan ditengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga bewarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh diatas sana terlihat terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah".

Pria pertama itu menceritakan keadaan diluar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata indah. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring didekat jendela itu telah meninggal dengan tenang dalan tidurnya. Perawat itu menjadi sedih dan memanggil perawat yang lain untuk memindahkan ke ruangan jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta kepada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti semua kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semua selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan di dunia luar melalui jendelah itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukan kepalanya ke jendela itu di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap kesebuah tembok kosong..!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah meninggal tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah dibalik jendela itu. Perawat menjawab bahwa sesunguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.

"Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup," kata perawat itu. 

Renungan : kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk berfikir dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya, kata-kata yang sopan, santun, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ucapan-ucapan yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita.

Ada hal-hal yang yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagian kepada orang lain. Menyampaikan keburukan sebanding dengan setengah kemuraman. Namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipat gandakan kebahagiaan itu sendiri.

Terimakasih telah membaca kisah renungan semangat hidup dibalik jendela rumah sakit

Baca juga kisah-kisah lainnya ya, semoga bermanfaat.

Sunday, January 29, 2017

hati nurani anugrah keindahan terbesar

HATI NURANI ANUGRAH KEINDAHAN

http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/hati-nurani-anugrah-keindahan-terbesar.html


Ada sebuah telaga indah, airnya sejuk, jernih dan tenang. Permukaannya berkilau, bukan hanya memantulkan sinar rembulan, namun batu-batu pualam yang ada didasarnya juga memancarkan cahaya.

Kedaiman selalu meliputinya. Sayangnya, telaga itu tidak mudah dijangkau. Ia terletak ditengah hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri. Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang setiap langkah kesana. Siapapun yang mampu menemui dan mereguk keindahanya, raja rimba pun tunduk dan patuh padanya.

Telaga indah itu adalah hati nurani kita, yang senantiasa menyerukan ketentraman batin. Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup kita. Sedangkan rimba lebat penuh dengan binatang buas adalah wujud dari pikiran, emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan kita.

Tanpa disadari ia pun dapat  melukai diri kita. Namun, bila kita telah menemukan suara hati nurani itu, maka kekuatan dan kedamaian melingkupi kita. Temukan telaga jernih milik kita. Itulah anugerah paling berharga yang harus kita pegang teguh dalam hidup ini.

Tanpa sadar banyak orang hidup dalam tekanan. Bukan karena beban terlalu berat, atau kekuatan tak memadai. Namun, karena tidak mau berterus terang. Hidup dalam kepura-puraan tak memberikan kenyamanan. Bersikaplah apa adanya. Bila kita kesulitan, jangan tolak bantuan. Sikap terus terang membuka jalan bagi penerimaan orang lain.

Persahabatan dan kerja sama membutuhkan satu hal yang sama, yaitu keakraban diantara orang-orang. Keakraban tercipta bila satu sama lain saling menerima. Sedangkan penerimaan yang tulus hanya terujud dalama kejujuran dan terus terang.

Kepura-puraan itu bagaikan bunga mawar plastik dengan kelopak dan warna sempurna, namun tak wangi. Meski mawar asli tak seindah tiruannya dan segera layu, kita tetap saja menyukainya. Mengapa? Karena ada detak kehidupan alam disana.

Hidup dalam kejujuran adalah hidup alami yang sejati. Hidup berpura-pura sama saja membohongi hidup itu sendiri. Kita bisa memilih untuk hidup apa adanya, dan berhak menginjakkan kaki dibumi ini. Atau, hidup berpura-pura.

Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin akan menghindarinya. Bila kita menganggap masalah sebagai tantangan, kita mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat kita terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, kita melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses. Tanpa masalah, kita tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat dimalam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak elang itu menganggap mereka sunggu keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang.

Bila kita tak berani mengatasi masalah, kita tak akan menjadi seseorang yabg sejati.

Terimakasih telah membaca kisah renungan hati nurani anugrah keindahan

Baca juga kisah renungan yang lainnya.

Friday, January 27, 2017

cita-cita terbesar dalam kepercayaan


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/cita-cita-terbesar-dalam-kepercayaan.html


Dalam sebuah perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan. Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita.

Setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan. Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorang pun melebihi dari yang kain.

Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya. Ada yang berjuang untuk melewatinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya. 
Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang iman, ilmu Dan cinta.
Dengan iman hidup menjadi terarah.
dengan ilmu hidup menjadi mudah.
dengan cinta hidup menjadi indah.

Berilah kepercayaan. Bila anda tak percaya pada seseorang, maka kebaikan apapun yang dilakukan tetap mengundang keraguan dalam diri anda. Tanpa disadari anda mendapati selalu saja ada kesalahan dalam tindakannya. Ketidak percayaan menyayat lebih tajam dari pada kritik pedas.

Sebaliknya, bila anda percaya pasa seseorang, semua kekeliruan yang dilakukannya adalah titik tolak untuk melakukan perbaikan. Tanpa disadari anda terdorong untuk membenahi dan mengisi kekurangan yang ada. Kepercayaan adalah jaringan penyelamat bagi setiap peloncat yang gagal.

Keberhasilan bukan hanya karena kerja keras anda sendiri, pasti ada sebentang kepercayaan yabg dihamparkan oleh para pembimbing anda. Sedangkan kegagalan seringkali diakibatkan gagalnya meraih kepercayaan orang lain. Uniknya, anda hanya akan meraih kepercayaan orang lain pula.

Tali yang kuat terpilih dalam simpul yang kuat. Saling mempercayai adalah simpul yang jauh lebih kuat. Adakalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kisah. Namun pada saatnya jua tibalah masa kegembiraan, yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.

Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang silih berganti, tanpa dapat selalu dinanti. Yang perlu kita pahami adalah kesementaraan ini.

Kesementaraan menunjukan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik kita. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap kita ia bukanlah kita. Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat kita penuh dengan kesadaran akan emosi kita, saat itu kita bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik kita.

Dalam hidup tentu ada kesepian, tapi tahukan anda bukan karena tiadanya orang sekitar, namun karena tiadanya seseorang dihati. Kita dapat kehilangan saat-saat  yang berharga. Yaitu ketika suatu saat merasa enggan untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan.

Semakin banyak kita menjalani dawai semakin jauh hati kita dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendetingka  nada-nada yang memenuhi dan menghibur jiwa.

Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan anda. Segaris senyum dan tatapan mata yanb bersahabat cukup untuk membabgunkan bahwa anda sama sekali tidak sendiri.

Terimakasih telah membaca kisah renungan : cita-cita terbesar dalam kepercayaan


Baca juga yang lainnya ya semoga termotivasi.

Thursday, January 26, 2017

raihlah seluruh harapan yang anda miliki


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/raihlah-seluruh-harapan-yang-anda-miliki.html


Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada pekerjaan tangan. Bila anda mau meraih dengan seluruh yang anda miliki, tidak ada hal yang tidak tercapai. Raihlah dengan kaki. Bila sesuatu saat ini tidak tergapai, bergeraklah, hingga hal itu dalam jangkauan.

Bergeraklah menuju tujuan, ketimbang tujuan bergerak kepada anda. Raihlah dengan pikiran. Visualisasikan tujuan anda. Lihatlah dengan jelas dalam pikiran anda dan anda akan mulai bisa menggapai. Gunakan daya pikir anda untuk mengembangkan rencana realistis dan perencanaan tindakan.


Raihlah dengan imajinasi. Jadilah kreatif dalam menggapai. Selalu ada banyak cara dalam mencapai tujuan. Gunakan imajinasi anda untuk bekerja dan mengembangkan segala peluang. Bila satu jalur terhalang, bayangkan selusin alternatif dan ikuti yang paling berpeluang.

Raihlah dengan semangat. Rasakan kegembiraan pada setiap saat kehidupan dan anda akan mengembangkan dalan diri sendiri, kesadaran akan pemenuhan. Sedemikian banyak hal yang bisa anda raih bila anda secara tulus bersyukur atas hal-hal yang telah anda miliki.

Termasuk dalam mempertahankan hidup. Ini menceritakan muridnya, seorang guru menceritakan  pengalaman bertemu dengan seorang veteran prajurit mantan penerbangan perang dunia II. Pada suatu hari, prajurit tersebut harus menggarap proyek jalan lintas hutan myanmar.

Jarak tempuh penerbangan tersebut sangat jauh dan lama. Untuk mehilangkan kebosanan sekakigus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi dengan kartu. Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan harta yang melekat pada badannya.

Nah, semakin lama lantaran tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun keluar pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan!
"Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!" Teriak seorang murid mendengar cerita tersebut. "Memang benar," jawab guru, "tapi dengan begitu justru permainan akan menjadi semakin asyik!"

Kemudian ia melanjutkan berbicara, "engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah mempertaruhkanya." Tapi, adakalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kesah. Namun pada saatnya jua tibalah masa kegembiraan, yang membuta hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.

Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang selih berganti, tanpa dapat selalu dinanti. Yang perlu kita pahami adalah kesementaraan ini.

Kesementaraan menunjukan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik kita. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap kita ia bukanlah kita. Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih pahamilah  kesedihan itu. Saat kita penuh dengan kesadaran akan emosi kita, saat itu kita bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik kita.

Harapan tentu diinginkan setiap pasangan hidup. Suami-istri misalnya, menggelar dagangannya ditrotoar jalan. Saat itu petang turun terburu-buru. lampu jalan cukup terang untuk menerangi dagangan mereka. Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar mengepung. Di depan berlalu lalang kenderaan dan langkah-langkah cepat.

Siapa pula tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih berganti menyapa dan menawarkan dagangan. Kaos anak warna-warni, setangan sebungkus tiga, rok kecil, dan entah apalagi. "Wahai suami istri pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu. Bagaimana bisa kalian  menjajakan barang dikeremangan dan keriuhan seperti ini?"
"Kami tak kehilangan harapan," begitu jawabnya.

"Itulah satu-satunya kekuatan kami. Kami tidak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha ini, namun kami tau harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang menggenggamnya."

Berterimakasih pada orang-orang kecil yang memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita. Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan. Mereka peredup terik mentari kehidupan yang ada kalanya terasa panas membakar.

Terimakasih telah membaca artikel kisah renungan RAIHLAH SELURUH HARAPAN YANG ANDA MILIKI

jangan lupa, baca juga kisah renungan lainnya.

Monday, January 23, 2017

Arti kebijaksanaan dalam meraih tujuan


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/arti-kebijaksanaan-dalam-meraih-tujuan.html


Konon ada seorang raja yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjekannya dan 40 tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebikjaksanaan.

Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia 60 tahun, bekata kepada mereka, "Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu." Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid. "Itu masih terlalu banyak." Kata sang raja.

"Saya telah berusia 70 tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu kedalam inti yang paling dasariah." Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan didunia ini kedalam satu buku. Tapi waktu itu raja berbaring ditempat tidur kematiannya.

Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu hanya dalam satu pernyataan, "Manusia hidup, lalu menderita, kemudia mati. satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta."

Beda kisah ini. Seorang kakek sedang berjalan-jalan sambil mengandeng cucunya dijalan pinggiran pedesaan. Mereka menemukan seekor kura-kura. Anak itu mengambilnya dan mengamat-amatinya. Kura-kura itu segera menarik kakinya dan kepalanya masuk dibawah temperungnya. Si anak mencoba membukanya secara paksa.

"Cara demikian tidak pernah akan berhasil, nak!" Kata kakek, "saya akan mencoba mengajarimu." Mereka pulang. Sang kakek meletakan kura-kura didekat perapian. Beberapa menit kemudia, kura-kura mengeluarkan kakinya dan kepalanya sedikit demi sedikit. Ia mulai merangkak bergerak mendekati si anak.

"Janganlah mencoba memaksa melakukan segala sesuatu, nak!" Nasihat si kakek, "berilah kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya." Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada pekerjaan tangan. Bila anda mau meraih dengan seluruh yabg anda miliki, tidak ada hal yang tak tercapai. Raihlah dengan kaki. Bila sesuatu saat ini tidak tergapai, bergeraklah, hingga hal itu dalam jangkauan.

Bergeraklah menuju tujuan, ketimbang menunggu tujuan bergerak kepada anda. Raihlah dengan pikiran. Visualisasikan tujuan anda. Lihatlah dengan jelas dalam pikiran anda dan anda akan mulai bisa menggapai. Gunakan daya pikir untuk mengembangkan recana realistis dan perencanaan tindakan.

Raihlah dengan imajinasi. Jadilah kreatif dalam menggapai. Selalu ada banyak cara dalam mencapai tiap tujuan. Gunakan imajinasi anda untuk bekerja dan mengembangkan segala peluang.

Raihlah dengan semangat. Rasakan kegembiraan pada setiap saat kehidupan dan anda akan mengembangkan dalam diri sendiri. Kesadaran akan pemenuhan. Sedemikian banyak hal yang bisa anda raih bila anda secara tulus bersyukur atas hal-hal yang anda telah miliki.

Terimakasih telah berkunjung dan membaca kisah renungan Arti kebijaksanaan dalam meraih tujuan

Semoga bermanfaat, baca juga yang lainnya juga ya.

Sunday, January 22, 2017

kitalah yang menciptakan masalah. hadapi dengan kelenturan sikap.


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/Kelenturansikap.html


Masalah rumah tangga memang tidak pernah habis dikupas, baik dimedia cetak, radio, layar kaca, maupun konsultasi. "Dari soal pelecehan seksual, selingkuh, istri dimadu, sampai suami yang tidak ,memenuhi kebutuhan biologis istri".

Kebetulan, teman dekatnya punya masalah. Ceritanya, seiring dengan pertambahan usia, plus karier istri yang menanjak, kehidupan perkawinannya malah mengarah adem. Seperti ada sesuatu yang tersembunyi. Keakraban dan keceriaan yang dulu dipunya keluarga ini hilang sudah. Si istri seolah disibukan urusan kantor.

"Apa yang harus kulakukan? " ungkap pria ini.

Konsultasi spiritual itu menyarankan agar dia berpuasa tiga hati dan tiap malam wajib shalat tahajud dan sujud shalat syukur. "coba lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, Insya Allah masalahnya terang. Setelah itu kamu ajak berbicara istrimu dirumah." Ia menyarankan.

Oke. Sebuah saran yang mudah dipenuhi. Tiga hari kemudian, dia menelpon istrinya "bagaimana kalau malam ini kita makan malam di restoran," katanya. Istrinya tidak keberatan. makanan istimewan pun dipesan, sebagai penebus kehambaran rumah tangganya.

Benar saja. Di restoran itu, istrinya mengaku terus terang telah menduakan cintanya. Dia punya teman laki-laki untuk mencurahkan isi hati. Suaminya kaget. Mukanya seakan ditampar. Makanan didepannya tidak disentuh. Mulutnya seakan terkunci, tapi hatinya bergemuruh tak sudi menerima pengakuan dosa itu.

Pantas saja dia selalu beralasan capek, malas atau tidak bergairah jika disentuh. Pantas saja, suatu malam istrinya pura-pura tidur sembari mendekap handphone, padahal alat itu masih menampakan sinya pertanda habis dipakai berhubungan dengan seseorang. Itu pula, yang antara lain melahirkan kebohongan demi kebohongan.

Tanpa diduga, keterusterang itu telah mencabik-cabik hati pria ini. Keterusterang itu justru membuahkan sakit hati yang dalam. Atau bahkan lebih pahit dari itu. Hati pria ini seakan menuntut, "kalau saja aku tidak menuntun nasihatmu, tentu masalahnya tidak separah ini."

Si-konsultan yang dituding,"ikut menjeblos Kan dalam luka." Meng-kick balik. "Bukankah sudah saya sarankan agar mengajak istrimu berbicara dirumah, bukan direstoran!." Buat orang awam, restoran dan rumah sekedar tempat. Tidak lebih. Tapi, di mata si paranormal, tempat membawa takdir tersendiri.

Dan itulah yang terjadi. Keterusterangan itu tidak bisa dihapus. Ia telah mencatatkan sejarah sendiri. Maka jalan terbaik menyikapinya adalah seperti kata orang bijak, "jangan membiasakan diri melihat kebenaran dari satu sisi saja."

Kayu telah menjadi arang. Kita tidak boleh melarikan diri dari kenyataan, sekalipun pahit. Kepalsuan dan kebohongn tadi bisa jadi merupakan bagian dari perilaku kita jua. "Kita selalu lupa bahwa kita bertanggung jawab penuh atas diri kita sendiri. Kita yang menciptakan masalah, kita pula yang harus menyelesaikannya," kata orang bijak.

Pahit getir, manis asam, asin hambar, itu sebuah resiko. Memang kiat hidup itu tak lain adalah piawai dan bijak dalam memprkoritaskan pilihan. Beda dengan kelunturan sikap. Bila kita menganggap bahwa mengatasi setiap persoalan butuh kekuatan pendirian, ketangguhan otot dan kekerasan kemauan, maka kita separuh benar.

Sebuah batu cadas yang keras hanya bisa segera dihancurkan dengan mengarahkan segenap daya kaut. Oleh karenanya, banyak orang yang melatih diri agar semakian kuat, semakin tangguh dan semakin tegar. Namun seringkali kenyataan tak bisa dihadapi dengan pendirian kuat, atau diatasi ketangguhan otot, atau dipecahkan dengan kemauan keras.

Ada banyak hal yang tak bisa kita terima, namun harus kita terima. Maka, senantiasa kita membutuhkan sebuah kelunturan sikap. Bukanlah kelenturan sikap seperti kelemahan, melainkan sebuah kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu sebagaiman ia ada.

Terima lasih telah berkunjung dan membaca kisah renungan kelenturan sikap. 

Jangan lupa baca juga yang lainnya. 

Saturday, January 21, 2017

Melawan diri sendiri dengan cara diam


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/melawan-diri-sendiri-dengan-cara-diam.html


Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangan atas diri sendiri. Berpacu dijalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalah rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri ditempat star.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagian yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan rekornya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menysusl atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.

Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang.

Jauh dihati kita. Peran diam adalah emas. Saat kita tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan kita harus diam adalah hal yang jauh berbeda.

Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana kita bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan pandangan kita. Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya.

Mungkin sebagian kecil kata-kata itu tidak kita kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut akan segera memenuhi mulutnya.

Inilah ibarat, kekuatan kita untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diam para bijak. Untuk itu kita perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan "diam adalah emas" . Beda pula dengan memberikan yang terbaik. Contohnya memberi tanpa pertimbangan. Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga dimata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan "diberikan".

Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telingan. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber AC yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengamis. Ingat, kali ini anda hanya sedang 'berlatih' menjumlah yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasi dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri.

Terimakasih telah berkunjung dan membaca melawan diri sendiri dengan cara diam

Baca juga lainnya.

Friday, January 20, 2017

Bersyukur dan arti kemenangan Renungkanlah...!


http://kisahrenungan212.blogspot.com/2017/01/bersyukurdansebuahkemenangan.html


Coba sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup kita. Renungkan tentang apa yang telah kita capai, orang-orang yang memperhatikan kita, pengalaman yang telah kita capai,, keahlian dan minat yang kita miliki, apa yang kita percayai dan hal-hal yang terindah dalam hidup kita.

Hal-hal yang kita hargai, pelihara pelihara dan jaga akan terus meningkat dalam hidup. Kelimpahan dimulai dengan rasa syukur. Dengan rasa syukur yang tulus, kita menghargai apa yang telah kita miliki, yang selanjutnya akan mendorong kita secara mental, spiritual dan fisik untuk mencapai apa saja yang menjadi tujuan kita.

Bagaimana mungkin kita mendapatkan hal-hal yang lebih besar, bila kita tidak bersyukur atas apa saja yang telah kita miliki saat ini? Toh semuanya, hanya bisa dimulai dengan apa yang kita telah miliki tersebut.

Kita tahu bahwa kita dapat mencapai tujuan, karena kita pernah merintis hal seperti itu. Pengalam adalah milik kita yang patut disyukuri. Siapa bilang tidak ada yang bisa disyukuri? Berbeda pula dengan sebuah kemenangan. Kemenangan bukanlah hanya kita berhasil mengalahkan lawan disuatu pertandingan. Dan bukan hanya ketika kita berhasil mencapai pretasi yang terbaik. Bahkan, bukan hanya ketika kita berhasil mendapatkan semua yabg kita inginkan dalam hidup ini.

Tapi, kemenangan adalah saat dimana kita dapat melawan suatu kegagalan. Dimana saat kita dapat mengatasi musibah. Saat dimana kita dapat bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan, saat dimana kita merasa sangat terpuruk namun kita mampu berjuang menghancurkan semua cobaan itu.

Kemenangan adalah saat dimana kita dapat menjadika itu semua sebagai pertanda betapa sayangnya Sang Maha Pencipta kepada kita. Saat dimana kita menyadari betapa kita dapat belajar banyak dari semua kegagalan yang kita alami.

Dan, kemenangan adalah saat dimana kita melangkah begitu mantap dan yakin bahwa kita begitu hebat untuk sekedar melawan suatu kegagalan kecil. Saat dimana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri, sehingga kadang-kadang kita merindukan sebuah kegagalan. Karena kegagalanlah yang membuat kita sadar dimana kita berada.

Terimakasih telah membaca Bersyukur dan Arti sebuah kenangan.
baca juga yang lainnya.