Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada pekerjaan tangan. Bila anda mau meraih dengan seluruh yang anda miliki, tidak ada hal yang tidak tercapai. Raihlah dengan kaki. Bila sesuatu saat ini tidak tergapai, bergeraklah, hingga hal itu dalam jangkauan.
Bergeraklah menuju tujuan, ketimbang tujuan bergerak kepada anda. Raihlah dengan pikiran. Visualisasikan tujuan anda. Lihatlah dengan jelas dalam pikiran anda dan anda akan mulai bisa menggapai. Gunakan daya pikir anda untuk mengembangkan rencana realistis dan perencanaan tindakan.
Raihlah dengan imajinasi. Jadilah kreatif dalam menggapai. Selalu ada banyak cara dalam mencapai tujuan. Gunakan imajinasi anda untuk bekerja dan mengembangkan segala peluang. Bila satu jalur terhalang, bayangkan selusin alternatif dan ikuti yang paling berpeluang.
Raihlah dengan semangat. Rasakan kegembiraan pada setiap saat kehidupan dan anda akan mengembangkan dalan diri sendiri, kesadaran akan pemenuhan. Sedemikian banyak hal yang bisa anda raih bila anda secara tulus bersyukur atas hal-hal yang telah anda miliki.
Termasuk dalam mempertahankan hidup. Ini menceritakan muridnya, seorang guru menceritakan pengalaman bertemu dengan seorang veteran prajurit mantan penerbangan perang dunia II. Pada suatu hari, prajurit tersebut harus menggarap proyek jalan lintas hutan myanmar.
Jarak tempuh penerbangan tersebut sangat jauh dan lama. Untuk mehilangkan kebosanan sekakigus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi dengan kartu. Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan harta yang melekat pada badannya.
Nah, semakin lama lantaran tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun keluar pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan!
"Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!" Teriak seorang murid mendengar cerita tersebut. "Memang benar," jawab guru, "tapi dengan begitu justru permainan akan menjadi semakin asyik!"
Kemudian ia melanjutkan berbicara, "engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah mempertaruhkanya." Tapi, adakalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kesah. Namun pada saatnya jua tibalah masa kegembiraan, yang membuta hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.
Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang selih berganti, tanpa dapat selalu dinanti. Yang perlu kita pahami adalah kesementaraan ini.
Kesementaraan menunjukan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik kita. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap kita ia bukanlah kita. Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih pahamilah kesedihan itu. Saat kita penuh dengan kesadaran akan emosi kita, saat itu kita bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik kita.
Harapan tentu diinginkan setiap pasangan hidup. Suami-istri misalnya, menggelar dagangannya ditrotoar jalan. Saat itu petang turun terburu-buru. lampu jalan cukup terang untuk menerangi dagangan mereka. Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar mengepung. Di depan berlalu lalang kenderaan dan langkah-langkah cepat.
Siapa pula tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih berganti menyapa dan menawarkan dagangan. Kaos anak warna-warni, setangan sebungkus tiga, rok kecil, dan entah apalagi. "Wahai suami istri pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu. Bagaimana bisa kalian menjajakan barang dikeremangan dan keriuhan seperti ini?"
"Kami tak kehilangan harapan," begitu jawabnya.
"Itulah satu-satunya kekuatan kami. Kami tidak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha ini, namun kami tau harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang menggenggamnya."
Berterimakasih pada orang-orang kecil yang memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita. Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan. Mereka peredup terik mentari kehidupan yang ada kalanya terasa panas membakar.
Terimakasih telah membaca artikel kisah renungan RAIHLAH SELURUH HARAPAN YANG ANDA MILIKI
jangan lupa, baca juga kisah renungan lainnya.
EmoticonEmoticon