Dalam sebuah perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan. Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita.
Setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan. Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorang pun melebihi dari yang kain.
Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya. Ada yang berjuang untuk melewatinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.
Apa rahasia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang iman, ilmu Dan cinta.
Dengan iman hidup menjadi terarah.
dengan ilmu hidup menjadi mudah.
dengan cinta hidup menjadi indah.
Berilah kepercayaan. Bila anda tak percaya pada seseorang, maka kebaikan apapun yang dilakukan tetap mengundang keraguan dalam diri anda. Tanpa disadari anda mendapati selalu saja ada kesalahan dalam tindakannya. Ketidak percayaan menyayat lebih tajam dari pada kritik pedas.
Sebaliknya, bila anda percaya pasa seseorang, semua kekeliruan yang dilakukannya adalah titik tolak untuk melakukan perbaikan. Tanpa disadari anda terdorong untuk membenahi dan mengisi kekurangan yang ada. Kepercayaan adalah jaringan penyelamat bagi setiap peloncat yang gagal.
Keberhasilan bukan hanya karena kerja keras anda sendiri, pasti ada sebentang kepercayaan yabg dihamparkan oleh para pembimbing anda. Sedangkan kegagalan seringkali diakibatkan gagalnya meraih kepercayaan orang lain. Uniknya, anda hanya akan meraih kepercayaan orang lain pula.
Tali yang kuat terpilih dalam simpul yang kuat. Saling mempercayai adalah simpul yang jauh lebih kuat. Adakalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup terasa penuh kepedihan dan keluh kisah. Namun pada saatnya jua tibalah masa kegembiraan, yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.
Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda kita. Semua itu datang silih berganti, tanpa dapat selalu dinanti. Yang perlu kita pahami adalah kesementaraan ini.
Kesementaraan menunjukan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik kita. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap kita ia bukanlah kita. Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih, pahamilah kesedihan itu. Saat kita penuh dengan kesadaran akan emosi kita, saat itu kita bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik kita.
Dalam hidup tentu ada kesepian, tapi tahukan anda bukan karena tiadanya orang sekitar, namun karena tiadanya seseorang dihati. Kita dapat kehilangan saat-saat yang berharga. Yaitu ketika suatu saat merasa enggan untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan.
Semakin banyak kita menjalani dawai semakin jauh hati kita dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendetingka nada-nada yang memenuhi dan menghibur jiwa.
Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan anda. Segaris senyum dan tatapan mata yanb bersahabat cukup untuk membabgunkan bahwa anda sama sekali tidak sendiri.
Terimakasih telah membaca kisah renungan : cita-cita terbesar dalam kepercayaan
Baca juga yang lainnya ya semoga termotivasi.
EmoticonEmoticon